Ngeblog dengan Publii

Jatuh Cinta

Tulisan pertama di blog yang baru ini. Setelah sekian lama ngeblog dengan menggunakan WordPress dan Blogger, akhirnya saya menemukan sebuah platform blogging yang ramah kantong dan ramah pengguna. 

Karena selama ini, jarang sekali menemukan platform blog yang menawarkan keduanya. Biasanya, kalau ramah kantong itu tidak ramah pengguna. Seperti halnya Blogger dan static site generator seperti Gatsby, Jekyll, HuGo, Nexo, dan semacamnya. 

Sebaliknya, yang ramah pengguna biasanya jarang ramah kantong. Seperti halnya WordPress. Yang mewajibkan adanya hosting untuk menyimpan file dan database website. 

Saya sendiri sebenarnya sangat suka dengan WordPress. Dari semenjak kuliah sampai dengan sekarang, saya masih terus menggunakan WordPress sebagai platform blog favorit saya. Tapi sepertinya saya telah menemukan lawan sepadan, bahkan mungkin jauh lebih baik daripada WordPress. Karena lebih hemat biaya.

Adalah Publii, sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk merasakan kemudahan dalam membuat konten berbasis teks tapi juga sangat ramah kantong karena berbasis static web generator. 

Dengan Publii, saya bisa menulis di komputer secara offline. Dan bisa melakukan sinkronisasi untuk publikasi tulisan ke blog. Tanpa harus berlangganan hosting. Luar biasa bukan?

Cukup dengan beli domain saja, kita sudah bisa membuat website yang mudah dioperasikan, estetik, dan sangat cepat aksesnya. Karena tidak ada akses ke database sama sekali. Sehingga semua yang ditampilkan ke pengguna adalah file html biasa. Sebagaimana layaknya static web generator. 

Dan sepertinya saya akan lebih sering menggunakan Publii untuk keperluan saya pribadi. Sudah lama sekali saya tidak merasakan jatuh cinta dengan teknologi blogging. 

Terima kasih, Publii. Karena telah mengingatkan saya bagaimana rasanya jatuh cinta pada kesan pertama.